SUKABUMI, KOMPAS — Sejumlah barang ditemukan di Situs Megalitik Cengkuk, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Penemuan ini menguatkan dugaan Cengkuk pernah menjadi pusat kebudayaan zaman megalitik yang terus berlanjut pada zaman logam.
“Sepanjang tahun 2008, secara tidak disengaja, ditemukan sejumlah benda di kawasan tersebut,” kata Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi Nung Nurhayati, Kamis (27/11).
Benda-benda yang ditemukan secara tidak sengaja pada tahun 2008 antara lain pipa rokok, gentong dari tanah, dan mangkuk dari porselen. Sebelumnya, di situs itu, tahun 2007 ditemukan genta dari prunggu dengan ukiran motif india, cawan tempat perhiasan, potongan patung kaki burung dari emas, dan potongan patung dewa syiwa. Benda-benda itu bukan peninggalan zaman megalitik, yang berarti kehidupan masyarakat terus berlanjut di sekitar Situs Cengkuk.
Pada zaman kolonial Belanda, dikawasan tersebut ditemukan sejumlah batu besar yang diduga untuk kegiatan ritual peninggalan zaman megalitik. Benda-benda tersebut tersebar di lahan seluas dua hektar.
Hasil penemuan dua tahun terakhir ini, kata Nur Hayati, makin menegaskan bahwa Cengkuk pernah menjadi pusat budaya pada zamannya. Pipa rokok yang baru saja ditemukan, misalnya, berbahan baku tanah keras dengan lubang besar ibu jari orang dewasa. Pipa rokok itu memiliki panjang 20 sentimeter dan ditemukan pada kedalaman sekitar 20 sentimeter dari permukaan tanah.
Adapun tempayan yang ditemukan tingginya sekitar 60 sentimeter, lebar bagian leher sekitar 15 cm, lebar tengah 60 cm, dan lebar dasar 20 cm. Adapun mangkuk utuh dan serpihan berwarna keungu-unguan motif China serta tiga lonceng prunggu bermotif ukitran India menunjukkan masyarakat sekitar Situs Cengkuk dulu sudah berinteraksi dengan masyarakat luar. (AHA)
Sumber : KOMPAS, 29 November 2008
No comments:
Post a Comment