PROUD TO BE INDONESIAN, MAY ALLAH SWT ALWAYS SAVE AND BLESS INDONESIA....

Saturday, July 23, 2011

SAKIT SAAT MENSTRUASI

Jumat, 3 September 2010 - Wanita rata-rata mulai usia 13 tahun mengeluarkan sel telurnya setiap bulan secara alami dalam peristiwa yang disebut Menstruasi atau Haid.
Menstruasi sendiri adalah pengeluaran sel telur disertai cairan penyertanya dari tubuh wanita bila sel telur tersebut tidak dibuahi. Siklus ini terus berlanjut hingga saat sang wanita menikah dan melakukan fertilisasi, dimana sel telur tersebut bertemu sperma dan memulai proses pembelahan sel menjadi janin.

Kita tidak dirancang dengan cerdas oleh alam, dan karenanya saat menstruasi, wanita kadang mengalami rasa sakit. Walau mayoritas mengalami rasa sakit minor, ada sedikit yang mengalami rasa sakit yang cukup parah sehingga mengganggu kegiatan sehari-hari dan memerlukan perawatan. Keram menstruasi ini disebabkan oleh kontraksi dari rahim saat menstruasi. Pada kasus yang lebih ekstrim, yang oleh para ahli disebut dismenorrhea, rahim berkonstraksi semakin sering, menyebabkan rasa sakit yang parah. Saat dismenorrhea terjadi, bukan hanya rasa sakit, tapi scan otak juga menunjukkan adanya perubahan materi abu-abu di otak wanita. Penyebabnya adalah peningkatan taraf hormon vasopressin di darah. Hormon ini sendiri berperan dalam mengatur kontraksi rahim. Dengan memblokir hormon ini, para ilmuan dapat menghilangkan gejala dismenorrhea.

Dismenorrhea mempengaruhi antara 45 hingga 90 persen wanita. Dismenorrhea baru satu efek samping yang mungkin muncul dari menstruasi. Masih ada rasa sakit di perut dan punggung, gejala nausea, mual, berkeringat dan pusing, serta gangguan pendarahan (1% populasi) yang bila diabaikan bisa membawa pada kematian (dalam kasus paling ekstrimnya). Wanita sendiri meningkat 28 persen kemungkinan mengalami migrain saat dua hari pertama menstruasi dan ini mengapa wanita lebih mungkin (70 %) mengalami migrain dari pada pria (30%).
Tahapan menstruasi

GAYA ARSITEKTUR CANDI DI JAWA ABAD ke-8 — 15 M

I
Kajian terhadap bangunan candi telah banyak dilakukan oleh para ahli ilmu purbakala (arkeologi) baik para ahli Belanda ataupun ahli Indonesia sendiri. Istilah “candi” umumnya hanya dikenal di Pulau Jawa saja, walaupun demikian di beberapa daerah di luar Jawa yang pernah mendapat pengaruh kebudayaan Jawa istilah “candi” tetap dikenal sebagai nama bangunan kuno dari zaman Hindu-Buddha Nusantara.

Candi sebenarnya adalah salah satu saja dari bangunan keagaamaan yang pernah digunakan dahulu ketika agama Hindu-Buddha merebak dipeluk masyarakat Jawa Kuno. Berdasarkan bukti-buktinya dapat diketahui bahwa perkembangan kebudayaan Hindu-Buddha di Jawa berlangsung sekitar abad ke-8—15 M. Dalam pembabakan sejarah kebudayaan Jawa, masa itu dinamakan dengan zaman Klasik. Dinamakan dengan zaman Klasik karena adanya 3 parameter, yaitu:
  1. Zaman Hindu-Buddha merupakan periode dikembangkannya tonggak-tonggak kebudayaan penting yang dalam zaman sebelumnya tidak dikenal, seperti aksara, sistem kerajaan, arsitektur monumental, kesenian, penataan wilayah, dan lainnya lagi.
  2. Hasil-hasil pencapaian kebudayaan masa itu terus dikenal hingga sekarang dan tetap dapat dijadikan acuan bagi perkembangan masyarakat masa sekarang. Misalnya penggunaan bahasa Jawa Kuno yang mengacu kepada bahasa Sansekerta, kisah-kisah Mahābharata dan Ramayana, konsep pahlawan, konsep penguasa yang baik, perempuan ideal, masyarakat sejahtera, dan lain-lain.
Melalui penelisikan terhadap bukti-bukti artefaktualnya zaman Hindu-Buddha di Jawa pun terbagi dalam dua periode, yaitu (a) zaman Klasik Tua (abad ke-8—10 M), dan (b) zaman Klasik Muda (abad ke-11—15 M). Zaman Klasik Tua berkembang di wilayah Jawa bagian tengah, bersamaan dengan berkembangnya pusat kerajaan di wilayah tersebut. Kerajaan yang dikenal dalam masa itu adalah Mataram Kuno yang ibu kotanya berpindah-pindah semula di Mdang i Poh Pitu, kemudian pindah ke Mdang i Watu Galuh, dan Mdang i Mamratipura. Adapun zaman Klasik Muda. Kerajaan Mataram Kuno kerapkali dihubungkan dengan dinasti Śailendra yang beragama Buddha Mahayana, namun ada juga kalangan sarjana yang menyatakan bahwa kerajaan itu dikuasai oleh anak keturunan raja Sanjaya (“Sanjayavamsa”) yang menganut agama Hindu. Teori terbaru menyatakan bahwa Mataram Kuno dikuasai oleh anggota Śailendravamsa, di antara anggota-anggotanya ada yang beragama Buddha Mahayana dan ada pula yang memeluk Hindu-śaiva.
Dalam sekitar abad ke-10 M, Wawa raja Mataram Kuno memindahkan kota kedudukan raja ke Jawa bagian timur, alasan pemindahan tersebut masih menjadi perhatian para ahli dan belum ada kata putus yang dapat diterima bersama. Hipotesa telah banyak dikemukakan oleh para ahli, ada yang menyatakan bahwa pemindahan tersebut karena adanya wabah penyakit, rakyat yang melarikan diri ke Jawa bagian timur karena raja-raja masa itu memerintah dengan kejam, perpindahan itu dipicu karena adanya serangan dari Śriwijaya, disebabkan bencana alam letusan Gunung Merapi, serta suatu penjelasan terbaru menyatakan bahwa pemindahan ibu kota itu sebenarnya mencari Mahameru yang lebih ideal di Jawa Timur (Munandar 2004).
Maka selanjutnya berkembanglah kerajaan-kerajaan di Jawa Timur, dimulai dari masa pemerintahan Pu Sindok bersama dinasti Iśananya. Dalam masa pemerintahan Airlangga (1019—1042 M) kerajaan Mataram yang beribukota di Wwatan Mas (abad ke-11 M) itu terpaksa dibagi menjadi dua: Janggala (Kahuripan) dan Panjalu (Kadiri) yang beribu kota di Daha. Kerajaan Kadiri yang kemudian lebih berperanan dalam sejarah sepanjang abad ke-12 M. Menyusul kerajaan Singhasari yang berkembang antara tahun 1222—1292 M yang dibangun oleh Ken Angrok. Akibat adanya serangan dari Jayakatwang penguasa Glang-glang terhadap raja Singhasari terakhir, yaitu Kŗtanagara (1268—1292), kerajaan itu runtuh, untuk kemudian lewat perjuangan panjang Krtarajaśa Jayawarddhana (Raden Wijaya) berdirilah Wilwatikta. Dalam masa pemerintahan Rajaśanagara (1350—1389 M) Majapahit menjelma menjadi penguasa Nusantara, Majapahit merupakan kerajaan Hindu-Buddha terakhir di Jawa, berkembang selama lebih kurang 200 tahun lamanya (1293—1521 M).
Kerajaan Hindu-Buddha yang berkembang silih berganti di Jawa melampaui abad demi abad ada yang banyak meninggalkan “jejaknya”, namun ada pula yang sedikit saja mempunyai peninggalan arkeologis. Kerajaan Mataram Kuno, Singhasari dan Majapahit termasuk yang banyak mewariskan berbagai monumen keagamaan Hindu dan Buddha. Demikianlah monumen yang menjadi perhatian dalam kajian ini adalah bangunan candi yang merupakan salah satu monumen keagamaan penting. Bersama dengan candi terdapat monumen lain yang dipandang sakral adalah petirthaan (patirthān), goa pertapaan, dan altar persajian hanya saja jumlahnya terbatas. Oleh karena itu candi tetap menjadi bahan kajian menarik karena jumlahnya banyak dan memiliki arsitektur unikum, candi tidak akan pernah selesai dibahas dari berbagai aspek, salah satu aspeknya adalah gaya arsitekturnya.

CANDI SEWU, JAWA TENGAH INDONESIA

Candi Sewu terletak di Dukuh Bener, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah. Dari kota Yogyakarta jaraknya sekitar 17 km ke arah Solo. Candi Sewu merupakan gugus candi yang letaknya berdekatan dengan Candi Prambanan, yaitu kurang lebih 800 meter di sebelah selatan arca Rara Jongrang.

Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-8, atas perintah penguasa Kerajaan Mataram pada masa itu, yaitu Rakai Panangkaran (746-784 M) dan Rakai Pikatan yang beragama Hindu. Walaupun rajanya beragama Hindu, Kerajaan Mataram pada masa mendapat pengaruh kuat dari Wangsa Syailendra yang beragama Buddha. Para ahli menduga bahwa Candi Sewu merupakan pusat kegiatan keagamaan masyarakat beragama Buddha. Dugaan tersebut didasarkan pada isi prasasti batu andesit yang ditemukan di salah satu candi perwara. Prasasti yang ditulis dalam bahasa Melayu Kuno dan berangka tahun 792 Saka tersebut dikenal dengan nama Prasasti Manjusrigrta. Dalam prasasti tersebut diceritakan tentang kegiatan penyempurnaan prasada yang bernama Wajrasana Manjusrigrha pada tahun 714 Saka (792 Masehi). Nama Manjusri juga disebut dalam Prasasti Kelurak tahun 782 Masehi yang ditemukan di dekat Candi Lumbung.

CANDI BAHAL, SUMATERA UTARA


Candi Bahal berlokasi di Desa Bahal, Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, yaitu sekitar 3 jam perjalanan dari Padangsidempuan.  Candi ini  merupakan kompleks candi (dalam istilah setempat disebut biaro) yang terluas di provinsi Sumatra Utara, karena arealnya melingkupi kompleks Candi Bahal I, Bahal II dan Bahal III.

Candi Bahal hanya merupakan bagian dari candi-candi Padanglawas yang berarti candi-candi yang terletak di padang luas yang mencakup, di antaranya: Candi Pulo, Candi Barumun, Candi Singkilon, Candi Sipamutung, Candi Aloban, Candi Rondaman Dolok, Candi Bara, Candi Magaledang, Candi Sitopayan dan Candi Nagasaribu.  Kemungkinan,  persawahan dan perkampungan  di sekitar  candi-candi tersebut  tadinya merupakan padang yang sangat luas. Dari sekian banyak candi Padanglawas  hanya Candi Bahal yang sudah selesai dienovasi, Candi Sipamutung dan candi Pulo sedang dalam proses renovasi, sedangkan candi lainnya masih berupa reruntuhannya. 

Tidak diketahui apakah Candi Bahal merupakan candi Hindu atau Candi Buddha. Menilik atap Candi Bahal I yang mirip dengan bentuk atap Candi Mahligai di Muara Takus (Riau) diduga Candi Bahal merupakan Candi Buddha. Akan tetapi, melihat arca-arca batu yang ditemukan di tempat tersebut, seperti arca kepala makara, arca Ganesha, raksasa, dsb., diperkirakan Candi ini merupakan candi Hindu atau Buddha Tantrayana. Fungsi candi Bahal pada masa lalu juga belum diketahui dengan pasti, walaupun penduduk di sekitar menyebutnya "biaro" yang berarti biara. 

Kompleks Candi Bahal terdiri dari tiga buah candi, yang masing-masing terpisah dengan jarak sekitar 500 meter. Beberapa kilometer dari candi ini ada pula kompleks candi lain, yaitu kompleks Candi Pulo atau Barumun yang tengah dipugar.

Candi Bahal seringkali disebut juga sebagai Candi Portibi, sesuai dengan sebutan untuk daerah tempat candi itu berada. Dalam beberapa hal,  terdapat kesamaan di antara Candi Bahal I, II maupun III. Seluruh bangunan di ketiga kompleks candi dibuat dari bata merah, kecuali arca-arcanya yang terbuat dari batu keras. Masing-masing kompleks candi dikelilingi oleh pagar setinggi dan setebal sekitar 1 m  yang juga terbuat dari susunan bata merah. Di sisi timur terdapat gerbang yang menjorok keluar dan di kanan-kirinya diapit oleh dinding setinggi sekitar 60 cm. Di setiap kompleks candi terdapat  bangunan utama yang terletak di tengah halaman dengan pintu masuk tepat menghadap ke gerbang.

SANJAYA, RAKAI MATARAM (RAJA PERTAMA KERAJAAN MEDANG)

Photo by Sahrudin
http://magelangimages.wordpress.com/

Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya adalah raja pertama Kerajaan Medang periode Jawa Tengah (atau lazim disebut Kerajaan Mataram Kuno), yang memerintah sekitar tahun 730-an. Namanya dikenal melalui prasasti Canggal ataupun naskah Carita Parahyangan. Sebagian para sejarawan menganggap Sanjaya sebagai pendiri Wangsa Sanjaya, meskipun dinasti tersebut ada juga yang menolak keberadaannya.

Mendirikan Kerajaan Medang

Ratu Sanjaya alias Rakai Mataram menempati urutan pertama dalam daftar para raja Kerajaan Medang versi prasasti Mantyasih, yaitu prasasti yang dikeluarkan oleh Maharaja Dyah Balitung tahun 907.
Sanjaya sendiri mengeluarkan prasasti Canggal tanggal 6 Oktober 732 tentang pendirian sebuah lingga serta bangunan candi untuk memuja Siwa di atas sebuah bukit. Candi tersebut kini hanya tinggal puing-puing reruntuhannya saja, yang ditemukan di atas Gunung Wukir, dekat Kedu.


Prasasti Canggal juga mengisahkan bahwa, sebelum Sanjaya bertakhta sudah ada raja lain bernama Sanna yang memerintah Pulau Jawa dengan adil dan bijaksana. Sepeninggal Sanna keadaan menjadi kacau. Sanjaya putra Sannaha (saudara perempuan Sanna) kemudian tampil sebagai raja. Pulau Jawa pun tentram kembali.
Prasasti Canggal ternyata tidak menyebutkan nama kerajaan yang dipimpin Sanna dan Sanjaya. Sementara itu prasasti Mantyasih menyebut Sanjaya sebagai raja pertama Kerajaan Medang, sedangkan nama Sanna sama sekali tidak disebut. Mungkin Sanna memang bukan raja Medang. Dengan kata lain, Sanjaya mewarisi takhta Sanna namun mendirikan sebuah kerajaan baru yang berbeda. Kisah yang agak mirip terjadi pada akhir abad ke-13, yaitu Raden Wijaya mewarisi takhta Kertanagara raja terakhir Singhasari, namun ia mendirikan kerajaan baru bernama Majapahit.

Friday, July 22, 2011

Siklus Air (Sains for Kids)

Amati sepedamu. Cobalah memutar pedalnya dengan tangan. Perhatikan! Saat memutarnya, posisi tanganmu pasti akan berubah. Mula-mula di atas. Kemudian di samping kiri, setelah itu ada di bagian bawah. Sesaat kemudian ada di sisi kanan, dan kembali lagi di posisi atas. Bila kamu memutarnya dari posisi atas hingga posisi itu lagi berarti kamu telah membuat satu putaran. Benar, kan?
Istilah lain untuk putaran adalah siklus. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan kejadian yang selalu berulang. Salah satu contoh kejadian di alam yang selalu berulang adalah air. Empat proses utama siklus air adalah penguapan, kondensasi, presipitasi, dan aliran air. Yuk, kita telusuri pengembaraan air ...

Tempat penyimpanan air

Tempat berkumpulnya air di planet kita tidak hanya ada di laut. Memang sih, sekitar 97 persen air berkumpul di laut. Jumlah itu tidak mengherankan, karena lebih dari 2/3 permukaan Bumi yang bundar ini tertutup air.
Sumber air lainnya ada di kutub. Kutub Utara dan Selatan menyimpan sekitar 2 persen air yang ada di Bumi. Karena temperatur di sana sangat dingin, sebagian besar tersimpan dalam bentuk es.
Sekitar 1 persen cadangan air lainnya tersebar. Ada yang berkumpul di danau, sungai-sungai, dan rawa-rawa. Ada yang membeku di puncak-puncak gunung tinggi sebagai salju. Bahkan ada yang tersimpan di dalam tanah.
siklus air - http://sains-iptek.blogspot.com/

Zat dan Wujudnya

Zat adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang.
Contoh:
Air memiliki massa dan menempati ruang.

A. Massa Jenis Zat
Massa jenis didefinisikan sebagai hasil bagi massa dengan volume dari suatu jenis zat.
p= m/v
m = massa (kg atau gram)
v = volume (m3 atau cm3)
p = massa jenis (kg/m3 atau gram/cm3)

B. Wujud Zat dan Perubahannya
a. Wujud Zat
Wujud suatu zat terbagi menjadi sebagai berikut.
1. Zat Padat
Zat padat mempunyai ciri sebagai berikut.
— Bentuk dan volumenya tetap.
— Susunan partikel-partikelnya sangat rapat dan teratur.
— Gaya tarik-menarik antarpartikelnya sangat kuat.
— Gerak partikelnya sangat terbatas.
2. Zat Cair
Zat cair mempunyai ciri sebagai berikut.
— Bentuknya berubah sesuai dengan wadahnya, tetapi volumenya tetap.
— Susunan partikelnya kurang teratur.
— Gaya tarik-menarik antarpartikelnya kurang kuat.
— Gerak partikelnya lebih bebas, tetapi sulit meninggalkan ikatannya.
3. Zat Gashttp://artikelterbaru.com/wp-admin/post-new.php
Zat gas mempunyai ciri sebagai berikut.
— Bentuk dan volumenya berubah sesuai dengan bentuk dan volume wadahnya.
— Susunan partikelnya acak dan renggang.
— Gaya tarik-menarik antarpartikelnya lemah.
— Gerak partikelnya bebas dan mudah terlepas dari ikatannya.
b. Perubahan Wujud Zat
Zat dapat mengalami perubahan karena pengaruh energi. Perubahan wujud zat dikelompokkan menjadi dua perubahan, yakni perubahan fisika dan perubahan kimia.
1. Perubahan Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan zat yang tidak disertai dengan terbentuknya zat lain jenis baru.
2. Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah perubahan zat yang disertai dengan terbentuknya zat lain jenis baru, seperti pembakaran rokok yang menghasilkan nyala api, asap, dan abu.

Ulasan tentang Gizi

Kata gizi berasal dari kata ‘nutrition”, artinya sesuatu yang mempengaruhi proses perubahan semua jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh, yang dapat mempertahankan kehidupan. Zat gizi adalah elemen yang ada dalam makanan yang dapat dimanfaatkan secara langsung dalam tubuh seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral. dan air.
Gizi seimbang diperlukan untuk tumbuh kembang balita dimulai sejak lahir. ASI atau susu formula yang merupakan sumber zat gizi esensial sepanjang tahun pertama kehidupan bayi, juga membutuhkan zat gizi dari makanan secara bertahap sesuai umurnya.
Pada masa balita saat pertumbuhan sangat cepat, dibutuhkan makanan untuk tumbuh kembang yang seimbang dengan kualitas dan kuantitas yang tepat, yaitu yang terdiri dari:

Protein
Sumber protein adalah daging, unggas (ayam), hati, ikan, telur, susu, kacang-kacangan dan hasilnya seperti tahu dan tempe.
Protein bermanfaat dan sangat esensial untuk pertumbuhan dan menggantikan jaringan tubuh yang rusak jika protein cukup maka daya tahan tubuh terhadap infeksi akan meningkat. Protein diambil dari makanan diubah menjadi asam amino dalam tubuh.
Protein yang berasal dari hewani seperti susu, mengandung asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh. Tetapi protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (nabati) jika dikonsumsi secara beraneka ragamnya, contohnya kacang-kacangan ditambah dengan sayuran dan sedikit protein hewani, akan menghasilkan asam amino yang lengkap.
Kekurangan protein dapat mengganggu pertumbuhan, sementara kelebihan protein dapat mengganggu fungsi ginjal..
Kebutuhan protein untuk balita adalah 2 gr/kg berat badan. Contohnya balita yang berusia 2 tahun dengan berat badan 13 kg membutuhkan protein sebanyak 26 gr sehari.

Tim UI Temukan Uang China Kuno


Ilustrasi - adangsetiawan.wordpress.com

BOJONEGORO, KOMPAS.comTim Universitas Indonesia yang melakukan survei di sejumlah situs purbakala di Bojonegoro, Jawa Timur, berhasil menemukan dua uang logam China dan sejumlah pecahan tembikar atau gerabah kuno.
Koordinator lapangan tim UI, Rizky Fardhyan, MHum, didampingi anggotanya, Firta Permatasari M Hum, Rabu (20/7/2011), mengatakan, survei yang dilakukan tim dari Fakultas Ilmu Pengantar Budaya Studi Arkeologi UI mengambil lokasi di sekitar Situs Kahyangan Api di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem.

Selain itu, jelasnya, survei juga dilakukan di Situs Krewengan di Desa Ngunut, Kecamatan Dander, lokasinya sekitar 7 kilometer dari Kahyangan Api dan Situs Tegal Gong di Desa Ngasem, Kecamatan Ngasem.
Dari hasil survei itu, Firta menjelaskan, di lokasi Kahyangan Api, yang selama ini menjadi obyek wisata api abadi itu, ditemukan satu uang logam asal China. Satu uang logam asal China lainnya ditemukan di Situs Krewengan.

Al-Qur'an dan Sains: Proses Terciptanya Awan

Al-Qur'an dan Sains: Proses Terciptanya Awan
Awan yang berarak lalu berkumpul dan menurunkan hujan.

Oleh: DR Abdul Basith Jamal & DR Daliya Shadiq Jamal

Awan yang terdapat di langit, pada mulanya terbentuk dari air yang berada di permukaan bumi yang mengalami penguapan. Setelah terbentuk, awan ini digiring oleh angin dari tempat penguapannya ke tempat pengendapannya atau ketempat di mana ia akan dicurahkan sebagai hujan.

Kecepatan angin yang menggiring awan lebih cepat dari awan itu sendiri. Angin ini berfungsi untuk mengumpulkan gumpalan-gumpalan awan yang satu dengan yang lainnya sehingga terhimpun di satu wilayah tertentu di kawasan atmosfir bumi. Di mana di tempat ini terdapat arus udara yang menekannya dari arah bawah gumpalan awan tersebut, dan terdapat butiran-butiran es dari arah atas dan bulir-bulir air dari bawahnya.

Awan yang telah terhimpun di suatu tempat, tidak hanya terhimpun karena proses pertemuan antara beberapa gumpalan awan yang dibawa oleh angin. Namun hal itu juga disebabkan arus dan aliran listrik yang terdapat pada awan-awan tersebut, baik arus positif maupun arus negatif, di mana pertemuan kedua arus, mengakibatkan percikan listrik yang berpengaruh pada awan.

Proses terhimpunnya awan ini terbentuk dalam pola yang menumpuk, di mana awan yang telah terkumpul, masih terus ditambahi oleh awan yang berikutnya. Dan berdasarkan penelitian para ilmuwan, penumpukan awan ini berbentuk seperti gunung, di mana pada bagian bawah lebih luas daerahnya dan bagian atas lebih menyempit.

Pergesekan yang terjadi antara himpunan awan yang berbeda-beda dengan kilat sebagai percikan listrik mengakibatkan terjadinya suara halilintar yang menggelegar dan mengguncangkan siapa saja yang dekat dengan tempat kejadiannya, sebagai akibat dari gelombang suara yang memiliki tingkat frekwensi yang sangat tinggi. Suara halilintar ini sering terjadi, sambil mengiringi jatuhnya air hujan ke bumi.

Demikianlah proses terjadinya awan, halilintar dan hujan. Hakikat ilmiah ini, tidak diketahui secara pasti dan detail, kecuali setelah kemajuan pesat dalam bidang penelitian luar angkasa dan ilmu meteorologi.

Padahal Al-Qur'an sendiri, sejak 14 abad yang lalu, telah memberikan petunjuknya berkaitan dengan fenomena alam ini, dalam surah An-Nur ayat 43. Allah SWT berfirman: "Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan."

Dari ayat di atas, kita mendapatkan Al-Qur'an telah menjelaskan proses terciptanya awan dan proses pengumpulan awan-awan yang kecil sehingga menjadi gumpalan awan yang besar. Sebagaimana, ia juga menjelaskan tentang akibat dari himpunan gumpalan awan tersebut, yaitu terjadinya kilat dan halilintar dan bentuk dari gumpalan awan tersebut, yang berbentuk seperti gunung. Sebagaimana firman Allah SWT: "dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung".


Redaktur: cr01
Sumber: Ensiklopedi Petunjuk Sains dalam Al-Qur'an dan Sunnah
               http://www.republika.co.id/

Kerajaan Sriwijaya


peta pengaruh sriwijaya Kerajaan Sriwijaya 
PENGETAHUAN mengenai sejarah Sriwijaya baru lahir pada permulaan abad ke-20 M, ketika George Coedes menulis karangannya berjudul Le Royaume de Crivijaya pada tahun 1918 M. Sebenarnya, lima tahun sebelum itu, yaitu pada tahun 1913 M, Kern telah menerbitkan Prasasti Kota Kapur, sebuah prasasti peninggalan Sriwijaya yang ditemukan di Pulau Bangka. Namun, saat itu, Kern masih menganggap nama Sriwijaya yang tercantum pada prasasti tersebut sebagai nama seorang raja, karena Cri biasanya digunakan sebagai sebutan atau gelar raja.
Pada tahun 1896 M, sarjana Jepang Takakusu menerjemahkan karya I-tsing, Nan-hai-chi-kuei-nai fa-ch‘uan ke dalam bahasa Inggris dengan judul A Record of the Budhist Religion as Practised in India and the Malay Archipelago. Namun, dalam buku tersebut tidak terdapat nama Sriwijaya, yang ada hanya Shih-li-fo-shih. Dari terjemahan prasasti Kota Kapur yang memuat nama Sriwijaya dan karya I-Tsing yang memuat nama Shih-li-fo-shih, Coedes kemudian menetapkan bahwa, Sriwijaya adalah nama sebuah kerajaan di Sumatera Selatan.

Candi Muaro Jambi

MUARO JAMBI, KOMPAS.com--Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jambi meminta masyarakat Desa Muaro Jambi, Kecamatan Pemayung, Kabupaten Muaro Jambi menerapkan 3S, guna menunjang Situs Candi Muaro Jambi sebagai warisan dunia.

Kepala Pokja Dokumentasi dan Publikasi BP3 Jambi, Agus Widiatmoko, di Jambi, Minggu, mengatakan, masyarakat desa di seputaran situs candi Muaro Jambi diajarkan untuk dapat menerapkan 3S, yakni smile (senyum), service (pelayanan) dan satisfied (kepuasan) guna menunjang peninggalan sejarah itu menjadi warisan dunia.

Menurut dia, hal itu dilakukan dalam rangka melaksanakan bagian dari program persiapan situs candi muaro Jambi sebagai warisan dunia.

"Mereka harus bisa menunjukkan keramahan, memberikan pelayanan terbaik sehingga mereka yang datang ke situs Muaro Jambi merasa puas dan punya kesan baik sehingga mau datang kembali. Ini berguna untuk menunjang percandian menjadi warisan dunia," kata Agus.

Orang tua, pemuda dan anak-anak setempat diberikan pembinaan misalnya, pemuda dibina lewat pembentukan organisasi yang bergerak di bidang pelestarian dan pemanfaatan candi tersebut.

"Mereka diajarkan bagaimana menjaga dan melestarikan lingkungan cagar budaya tersebut serta mampu memanfaatkan beragam potensi yang ada di sana tanpa merusak," katanya.

Kemudian anak-anak dididik lewat pendidikan informal yang disebut Sekolah Alam Raya yang digelar tiap hari Minggu pagi tentang hal yang sama.

Begitu juga dengan pedagang yang berjualan di seputaran lokasi. Mereka dibina untuk bisa kreatif dalam bidang kepariwisataan, misalnya mampu menjadi pramuwisata yang baik, mampu membuat kerajinan khas sebagai suvenir, serta mampu mengangkat kesenian dan kebudayaan setempat.

"Mereka juga harus mampu menghasilkan produk-produk makanan khas daerah yang higienis serta ramah lingkungan," katanya.

Selain pembinaan, mereka juga melakukan berbagai langkah persiapan lainnya, antara lain pemetaan kawasan dan pemahaman apa saja yang ada di dalam candi.

Thursday, July 21, 2011

K Will - Love is Punishment Lyric , Shining Inheritance OST/Lyric

Korean
 

매일매일 너를 지우고
매일매일 너를 버려도
내맘은 이미 너를 꼭 숨긴채
놓아주지 않아 사랑이라 부르며..

사랑은 행복이라 믿고 있었는데
말못하는 사랑은 하늘이 준 벌일뿐이야  
너만 사랑하면 맘이 저려서
눈물만 훔치며 살아가니까.. 

너 이러는 벌을 잊었어
입으로도 너를 잊었어 
가끔씩 술에 취해 내사랑을 말해버릴 것 같아  
그게 겁이 날 뿐야..

사랑은 행복이라 믿고 있었는데
말못하는 사랑은 하늘이 준 벌일뿐이야
너만 사랑하면 맘이 저려서
눈물만 훔치며 살아가니까.. 

꿈에서 사랑을 할까
울고 또 울다가 지쳐서 
잠이 들어 보지만 
깨고 나면 하루가 늘 똑같은데..  

널 사랑해 이렇게 사랑하고 있어
니가 없는 곳에서 남몰래 사랑을 말해봐
혹시 니가 듣고 달아날까봐
아무도 모르게 사랑하잖아… 
 


neoreul bojimalgeol geuraesseo
dareun sesangeseo salgeoseul
geujeo moreuneun sarameuro sandamyeon
ireon apeumttawineun mollasseulteni..

maeil maeil neoreul jiugo
maeil maeil neoreul beoryeodo
naemameun imi neoreul kkok sumginchae
nohajuji anha sarangira bureumyeo..

sarangeun haengbogira mitgo isseonneunde
malmotaneun sarangeun haneuri jun beorilppuniya
neoman saranghamyeon mami jeoryeoseo
nunmulman humchimyeo saraganikka..

neo ireoneun beoreul ijeosseo
ibeurodo neoreul ijeosseo
gakkeumssik sure chwihae naesarangeul malhaebeoril geot gata
geuge geobi nal ppunya..

sarangeun haengbogira mitgo isseonneunde
malmotaneun sarangeun haneuri jun beorilppuniya
neoman saranghamyeon mami jeoryeoseo
nunmulman humchimyeo saraganikka..

kkumeseo sarangeul halkka
ulgo tto uldaga jichyeoseo
jami deureo bojiman
kkaego namyeon haruga neul ttokgateunde..

neol saranghae ireoke saranghago isseo
niga eomneun goseseo nammollae sarangeul malhaebwa
hoksi niga deutgo daranalkkabwa
amudo moreuge saranghajanha…

Arkeoastronomi, Keagungan Peradaban manusia

Dunia astronomi modern disibukkan dengan penelitian extrasolar planet, dimana manusia ingin mencari “tempat tinggal” yang baru dan peluncuran teleskop luar angkasa yang akan mencari “batas” terluar alam semesta. Semua itu hebat, semua itu canggih, rumit dan mengagumkan. Tetapi, 2000 tahun yang lalu ada pekerjaan lain yang telah dilakukan oleh nenek moyang kita yang tak kalah rumit dari sebuah teleskop Hubble.
Arkeoastronomi adalah sebuah ilmu yang mempelajari astronomi di masa lampau. Secara garis besar, bidang arkeoastronomi dibagi menjadi 3 bagian, yaitu astroarkeologi, sejarah astronomi, dan etnoastronomi. Astroarkeologi mempelajari astronomi dalam hubungannya dengan arsitektur bangunan kuno. Sejarah astronomi mempelajari perjalanan sejarah ilmu astronomi melalui sumber tertulis. Etnoastronomi mempelajari kaitan antara astronomi dan budaya masyarakat di masa lampau. Bila diringkas, arkeoastronomi merupakan bidang ilmu irisan antara astronomi, arkeologi, dan antropologi.

Stonehenge pada tahun 2004. Kredit : David. H Kelley


Astronomi Islam Klasik

http://blogwongjowo.blogspot.com/
Sebagai salah satu ilmu pengetahuan tertua dalam peradaban manusia, Astronomi kerap dijuluki sebagai ‘ratu sains’. Astronomi memang menempati posisi yang terbilang istimewa dalam kehidupan manusia.

Sejak dulu, manusia begitu terkagum-kagum ketika memandang kerlip bintang dan pesona benda-benda langit yang begitu luar biasa.
Awalnya, manusia menganggap fenomena langit sebagai sesuatu yang magis. Seiring berputarnya waktu dan zaman, manusia pun memanfaatkan keteraturan benda-benda yang mereka amati di angkasa untuk memenuhi kebutuhan hidup seperti penanggalan. Dengan mengamati langit, manusia pun bisa menentukan waktu utuk pesta, upacara keagamaan, waktu untuk mulai menabur benih dan panen.

Jejak astronomi tertua ditemukan dalam peradaban bangsa Sumeria dan Babilonia yang tinggal di Mesopotamia (3500 – 3000 SM). Bangsa Sumeria hanya menerapkan bentuk-bentuk dasar astronomi. Pembagian lingkaran menjadi 360 derajat berasal dari bangsa Sumeria.

Bencana Alam akibat Perubahan Iklim

KOMPAS.com — Frekuensi bencana terkait iklim dan cuaca di Indonesia terus meningkat dalam 10 tahun terakhir. Perubahan iklim kerap menjadi kambing hitamnya. Namun, kekeliruan pengelolaan lingkungan sebenarnya berperan besar terhadap peningkatan frekuensi bencana.
Kajian Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tahun 2011 menyebutkan, tren bencana di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. Jika tahun 2002 hanya tercatat 190 kejadian bencana, pada 2010 terdapat 930 kejadian. Bahkan, tahun 2009 terjadi 1.954 kejadian.
Dari total kejadian bencana itu, hampir 79 persen merupakan bencana hidrometeorologi, yaitu bencana yang terkait cuaca dan iklim. Bencana ini antara lain banjir, kekeringan, tanah longsor, puting beliung, kebakaran hutan dan lahan, serta gelombang pasang.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, tahun 2002 frekuensi bencana hidrometeorologi di Indonesia yang tercatat 134 kejadian. Tahun 2010 mencapai 736 kejadian. Pada tahun 2009 melonjak sampai 1.234 kejadian.
Tak hanya peningkatan frekuensi, dampak dan luasan bencana hidrometeorologi juga meningkat. Jumlah korban bencana hidrometeorologi di Indonesia yang tewas selama delapan tahun terakhir mencapai 4.936 orang, sebanyak 17,7 juta orang menderita dan mengungsi, ratusan ribu rumah rusak, dan lebih dari 2,5 juta rumah terendam banjir. Jumlah korban ini memang relatif kecil dibandingkan dengan korban tewas akibat bencana geologi, seperti gempa bumi dan tsunami, yang berkisar 200.000 jiwa dalam kurun waktu sama.
Dalam laporan Global Humanitarian Forum (The Anatomy of Silent Crisis, 2009) disebutkan, bencana hidrometeorologi akan menjadi ancaman terbesar manusia pada tahun-tahun mendatang. Laporan ini secara lugas menuding perubahan iklim sebagai penyebabnya.
Benarkah peningkatan bencana hidrometeorologi hanya disebabkan oleh iklim yang berubah?
Laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menunjukkan, iklim global telah berubah. Pengaruh perubahan iklim menyebabkan pola curah hujan berubah. Tidak hanya tebal hujan yang berubah, intensitas, durasi, dan sebaran curah hujan juga berubah. Perubahan iklim global juga sangat memengaruhi perubahan pola aliran, seperti penurunan kecenderungan curah hujan tahunan.
Secara global, curah hujan tahunan terus meningkat di daerah lintang tengah dan tinggi di belahan bumi utara, yakni 0,5-1 persen per dekade, kecuali di Asia Timur. Di daerah subtropik, rata-rata curah hujan berkurang sekitar 0,3 persen per dekade, sedangkan di daerah tropis meningkat 0,2-0,3 persen per dekade selama abad ke-20. Sebagian besar terjadi di belahan bumi bagian utara. Adapun perubahan curah hujan di belahan bumi bagian selatan belum diketahui secara komprehensif.
Sutopo mengatakan, beberapa penelitian skala kecil telah banyak dilakukan di daerah-daerah tropis di belahan bumi bagian selatan, seperti di Indonesia. Perubahan iklim global telah membawa perubahan pola musim lokal.

Jejak Astronomis di Borobudur

KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT Candi Borobudur dengan stupa induk sebagai puncak candi di tengah kabut pagi difoto dari Puntuk Situmbu, Dusun Kurahan, Desa Karang Rejo, Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (27/5/2010). Candi Borobudur dibangun sekitar abad VIII pada masa wangsa Syailendra berkuasa. Tahun 1991 Candi Borobudur ditetapkan sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO.



KOMPAS.comKemegahan Candi Borobudur tidak hanya menunjukkan kemampuan rancang bangun nenek moyang bangsa Indonesia yang mengagumkan. Penempatan stupa terawang maupun relief di dinding Borobudur ternyata menunjukkan penguasaan mereka terhadap ilmu perbintangan alias astronomi.
Penelitian selama 2,5 tahun yang dilakukan Tim Arkeoastronomi Borobudur, Institut Teknologi Bandung, menunjukkan, stupa utama candi Buddha terbesar di dunia itu berfungsi sebagai gnomon (alat penanda waktu) yang memanfaatkan bayangan sinar Matahari. Stupa utama yang merupakan stupa terbesar terletak di pusat candi di tingkat 10 (tertinggi).

Stupa utama dikelilingi 72 stupa terawang yang membentuk lintasan lingkaran di tingkat 7, 8, dan 9. Bentuk dasar ketiga tingkat itu plus tingkat 10 adalah lingkaran, bukan persegi empat sama sisi seperti bentuk dasar pada tingkat 1 hingga tingkat 6.
Jumlah stupa terawang pada tingkat 7, 8, dan 9 secara berurutan adalah 32 stupa, 24 stupa, dan 16 stupa. Jarak antarstupa diketahui tidak persis sama. Pengaturan jumlah dan jarak antarstupa diduga memiliki tujuan atau makna tertentu.

"Jatuhnya bayangan stupa utama pada puncak stupa terawang tertentu pada tingkatan tertentu menunjukkan awal musim atau mangsa tertentu sesuai Pránatamangsa (sistem perhitungan musim Jawa)," kata Ketua Tim Arkeoastronomi ITB Irma Indriana Hariawang di Jakarta, Rabu (18/5/2011).
Tim beranggotakan satu dosen dan empat mahasiswa Astronomi ITB, satu mahasiswa Matematika ITB, dan seorang peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional. Temuan mereka dimuat dalam prosiding 7 International Conference on Oriental Astronomy di Tokyo, Jepang, pada September 2010.


sumber : http://sains.kompas.com/ by M Zaid Wahyudi

Wednesday, July 20, 2011

Lirik Lagu (Tangga) Utuh

Semakin ku ingkari, semakin ku mengerti
Hidup ini tak lengkap tanpamu
Aku mengaku bisa tapi hati tak bisa
Sesungguhnya ku berpura-pura
Relakan kau pilih cinta yang kau mau
Sesungguhnya ku tak pernah rela
Karena ku yang bisa membuat hatimu utuh
Sakit yang ku rasa bukan karena dia
Tapi karena kau pilih cinta yang salah
Aku mengaku bisa tapi hati tak bisa
Sesungguhnya ku berpura-pura
Relakan kau pilih cinta yang kau mau
Sesungguhnya ku tak pernah rela
Karena ku yang bisa membuat hatimu utuh
Ku akui sesungguhnya aku berpura-pura
Relakan kau pilih cinta yang kau mau
Dan aku tak bisa
Tak bisa ku biarkan kau tersiksa
Disisihkan cinta bertahta …
Ku katakan padamu tempatmu di hati
Cintaku membuatmu utuh
Sesungguhnya ku tak pernah rela
Karena ku yang bisa, karena hanya ku yang bisa
Membuat hatimu utuh

dikutip dari : http://gudanglagu.com/ 
download via 4shared

Beauty Places Around The World : Banda Island, Maluku Indonesia

Wisata Bahari Laut Banda

Lokasi taman laut  Banda terletak di antara Pulau Neira, Pulau Gunung Api, Pulau Ai, Pulau Sjahrir  dan Pulau Hatta. Tepatnya terletak di Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Untuk menuju lokasi dapat ditempuh dengan menumpang kapal feri dari kota  Ambon selama satu malam.
pulau bandaKegiatan wisata bahari di perairan Banda beraneka ragam, seperti melihat taman laut dari  atas perahu, menyelam, memancing ikan tuna dan cakalang, melihat ikan paus,  lumba-lumba, termasuk berbagai jenis ikan dan kerang purba yang saat ini disuakakan seperti ikan Napoleon, burung laut yang berenang dan terbang dekat serta menyaksikan Arombai Manggurebe (Lomba Belang atau balap perahu) dari pantai.
Acara yang tak kalah menarik lainnya adalah acara timba uli yang bisa disaksikan setiap tahun dua kali yaitu pada bulan Maret dan April pada menjelang malam bulan 15 hari (dilangit) pukul 17.00 sampai dengan 20.00 WIT. Timba uli adalah “pesta laut” masyarakat Banda untuk menangkap hewan laut sejenis ulat laut berwarna hijau yang panjang (menyerupai benang) dan berbulu. Pada acara ini, berhamburan masyarakat Banda ke pantai, laki dan perempuan, tua dan muda.
Dengan mambawa alat tangkapan uli (alat tangkap uli) menyerupai serok (bahasa Jawa Timuran) terbuat dari kain halus dan berbagai jenis lampu, menunggu keluarnya uli dari dasar pantai pesisir laut kemudian ditangkap. Hasil tangkapan uli kemudian dimasak dengan bumbu khusus kemudian menjadi sajian khas, lezat dan bergisi tinggi yang dimakan dengan sagu atau singkong rebus
Musim kunjungan sebaiknya pada pada musim teduh (musim laut tidak berombak), yang  terjadi pada bulan Maret, April, Mei, September, Oktober dan Nopember. wisatawan dapat mencoba sendiri  menggunakan alat pancing untuk menangkap ikan tuna dan cakalang.
Jasa pelayanan guide  dapat membantu wisatawan untuk menggunakan alat-alat pancing, sekaligus  menjelaskan proses penangkapan ikan cakalang yang dilakukan oleh nelayan.       
Di Pulau Banda terdapat  banyak toko yang menjual berbagai souvenir, seperti miniatur kapal dalam botol,  anyaman bambu alat memetik pala dan benda-benda replika peninggalan Belanda dan  Portugis. Terdapat pula beberapa guest house yang disewakan untuk menginap

Kepulauan Banda

Yang menarik dari Kepulauan Banda tidak hanya terletak di bawah permukaan lautnya tetapi sejarah yang ditemukan di Banda adalah sangat mencengan, hal ini disebabkan karena temuan di jantung pulau-pulau oleh beberapa petualang yang berani memulai ekspedisi langka untuk daerah terpencil . Peninggalan tak terhitung berbaring tersebar di seluruh kepulauan, mengingatkan dari hari-hari ketika Banda pernah menjadi komoditas yang berharga, salah satu yang hasilnya yang patut diperjuangkan untuk pemerintah.
Periode Portugis dan Belanda maupun kontrol Inggris meninggalkan jejak mereka di Banda, contoh utama seperti langsung diakui sebagai Fort Belgica . Meriam berbaring tersebar di seluruh jalan yang indah dan Istana Belanda, penjara tradisional dan museum pulau, diisi dengan artefak yang ditemukan selama berabad-abad, menunggu untuk eksplorasi. Apabila kita berjalan di antara pasar lokal, penuh dengan rempah-rempah menghampari udara yang segar , memungkinkan pengunjung untuk menyelami keberadaan masyarakat setempat, sebagian besar tidak berubah selama berabad-abad.

Kepulauan Rempah Asli
Rempah-rempah, lebih khusus dikenal sebagai Pala, Mace dan Cengkeh adalah aset yang ditinggikan di pulau-pulau Banda dan paling berharga di dunia. Pala dan Mace berkualitas terkenal untuk pengawet dan obat. Dengan wabah pes yang pernah meluas di Eropa, maka kondisi inilah yang menyebabkan meningkatnya permintaan permintaan yang luar biasa, dan memang pala dianggap obat bagi Black Death. Disamping itu Bumbu, merupakan hal yang sekunder , bunga pala merah semarak, juga dipercaya untuk memegang rahasia kekuatan obat dicari oleh kaum pria pada waktu itu.
Perjalanan yang berhasil walau sesulit apapun juga akan mendapatkan imbalan yang signifikan dan para pedagang menjadi kaya melebihi impian mereka. Tempat tinggal kolonial yang dihasilkan dan istana yang didirikan di Banda masih berdiri, menunggu untuk dijelajahi.

Proses Fotosintesis pada tumbuhan Hijau

Fotosintesis atau fotosintesa merupakan proses pembuatan makanan yang terjadi pada tumbuhan hijau dengan bantuan sinar matahari dan enzim-enzim. Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya.
fotosintesis adalah fungsi utama dari daun. Proses fotosintesis sangat penting bagi kehidupan di bumi karena hampir semua makhluk hidup tergantung pada proses ini. Proses Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi.
Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang.
daun hijau fotosintesis
Fotosintesis pada tumbuhan

Simbiosis

Simbiosis berasal dari bahasa Yunani sym yang berarti dengan dan biosis yang berarti kehidupan. Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang hidup berdampingan.  Simbiosis merupakan pola interaksi yang sangat erat dan khusus antara dua makhluk hidup yang berlainan jenis. Makhluk hidup yang melakukan simbiosis disebut simbion
Makhluk hidup membutuhkan hubungan dengan makhluk hidup yang lain. Beberapa makhluk hidup mengalami hubungan khusus yang disebut simbiosis. Simbiosis dapat dibedakan menjadi simbiosis mutualisme, komensalisme, parasitisme, Amensalisme, Kompetisi, Netralisme. Berikut pengertian keenam simbiosis dan contohnya.

Candi Mendut, Magelang Jawa Tengah

Candi Mendut terletak di Desa Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa tengah, sekitar 38 km ke arah barat laut dari Yogyakarta. Lokasinya hanya sekitar 3 km dari Candi Barabudhur, yang mana Candi Buddha ini diperkirakan mempunyai kaitan erat dengan Candi Pawon dan Candi Mendut. Ketiga candi tersebut terletak pada satu garis lurus arah utara-selatan.

Belum didapatkan kepastian mengenai kapan Candi Mendut dibangun, namun J.G. de Casparis menduga bahwa Candi Mendut dibangun oleh raja pertama dari wangsa Syailendra pada tahun 824 M. Dugaan tersebut didasarkan pada isi Prasasti Karangtengah (824 M), yang menyebutkan bahwa Raja Indra telah membuat bangunan suci bernama Wenuwana. Casparis mengartikan Wenuwana (hutan bambu) sebagai Candi Mendut. Diperkirakan usia candi Mendut lebih tua daripada usia Candi Barabudhur.

Candi ini pertama kali ditemukan kembali pada tahun 1836. Seluruh bangunan candi Mendut diketemukan, kecuali bagian atapnya. Pada tahun 1897-1904, pemerintah Hindia Belanda melakukan uapaya pemugaran yang pertama dengan hasil yang cukup memuaskan walaupun masih jauh dari sempurna. Kaki dan tubuh candi telah berhasil direkonstruksi. Pada tahun 1908, Van Erp memimpin rekonstruksi dan pemugaran kembali Candi Mendut, yaitu dengan menyempurnakan bentuk atap, memasang kembali stupa-stupa dan memperbaiki sebagian puncak atap. Pemugaran sempat terhenti karena ketidaktersediaan dana, namun dilanjutkan kembali  pada tahun 1925.

Beauty Places Around The World : Mount Bromo, East Java Indonesia

Taman Nasional Bromo-Semeru merupakan satu-satunya kawasan konservasi di Indonesia yang memiliki keunikan berupa laut pasir seluas 5.250 hektar, yang berada pada ketinggian 2392 m dari permukaan laut.
Image
Pegunungan Bromo-Semeru, merupakan pegunungan yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Kawasan wisata ini menjanjikan sebuah keindahan yang tak bisa anda temui di tempat lain. Dari puncak gunung berapi yang masih aktif ini, anda bisa menikmati hamparan lautan pasir seluas 10km persegi, dan menyaksikan kemegahan gunung Semeru yang menjulang menembus awan. Anda juga bisa menatap indahnya matahari beranjak keluar dari peraduannya.
Selain menyaksikan keindahan panorama yang ditawarkan oleh Bromo-Semeru, apabila Anda datang di waktu yang tepat, maka Anda dapat menyaksikan Upacara Kesodo, yang diadakan oleh masyarakat Tengger. Upacara ini biasanya dimulai pada saat tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kesodo [ke-sepuluh] menurut penanggalan Jawa. Upacara Kesodo merupakan upacara untuk memohon panen yang berlimpah atau meminta tolak bala dan kesembuhan atas berbagai penyakit, yaitu dengan cara mempersembahkan sesaji dengan melemparkannya ke kawah Gunung Bromo. Saat prosesi berlangsung, masyarakat Tengger lainnya beramai-ramai menuruni tebing kawah dan sesaji yang dilemparkan ke dalam kawah, sebagai perlambang berkah dari Yang Maha Kuasa.

Tuesday, July 19, 2011

Beauty Places Around The World : Bintan Island, Indonesia Bintan (Bumi Segantang Lada)

 
http://ernananonano.blogspot.com/

Bintan sebelumnya bernama Kabupaten Kepulauan Riau. Perubahan nama dimaksudkan agar tidak timbul kerancuan antara Provinsi Kepulauan Riau dan Kabupaten Kepulauan Riau dalam hal administrasi dan korespondensi.
Bintan terletak di Pulau Bintan yang merupakan pulau terbesar di Kepri. Secara geografis, Bintan terletak di posisi strategis yang hanya terpaut sekitar beberapa puluh kilometer dari negara tetangga, Singapura dan Malaysia. Oleh karena itu ditetapkanlah wilayah yang berdekatan ini sebagai Segitiga Emas Singapura-Johor-Riau (Sijori) sebagai wilayah pengembangan terpadu menempatkan Kepulauan Riau di daerah pusat perkembangan ekonomi di Asean.
http://putrahermanto.wordpress.com/

Sejak awal, Bintan memang diproyeksikan sebagai pulau wisata dan peristirahatan. Pantai-pantai indah yang telah dihiasi dengan berbagai fasilitas berkelas kebanyakan berada di sepanjang pantai utara pulau ini, tepatnya di daerah Lagoi. Daerah ini dipilih sebagai kawasan wisata pantai karena memiliki pantai yang berarus tenang hampir sepanjang tahun serta berhadapan langsung dengan Singapura dan Malaysia. Tempat-termpat wisata yang ada di daerah ini adalah Kawasan Wisata Terpadu Eksklusif Lagoi (Bintan Resort), desa wisata Sebong Pereh yang menawarkan wisata bahari, dan Pantai Sebong Pereh. Di kawasan ini terdapat berbagai fasilitas wisata kaum jetset, antara lain beberapa hotel berbintang, bar dan diskotik, spa mewah, serta beberapa lapangan golf.

Ria Bintan Golf (Termasuk jajaran 10 besar Lapangan Golf terbaik di Asia)

http://www.skyscrapercity.com/

Candi Prambanan, Jawa Tengah dan Yogyakarta, Indonesia


Candi Prambanan terletak di lingkungan Taman Wisata Prambanan, kurang lebih 17 km ke arah timur dari Yogyakarta, tepatnya di Desa Prambanan Kecamatan Bokoharjo. Lokasinya hanya sekitar 100 m dari jalan raya Yogya-Solo, sehingga tidak sulit untuk menemukannya. Sebagian dari kawasan wisata yang yang terletak pada ketinggian 154 m di atas permukaan laut ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Sleman. sedangkan sebagian lagi masuk dalam wilayah Klaten. Candi Prambanan merupakan candi Hindu yang terbesar di Indonesia. Sampai saat ini belum dapat dipastikan kapan candi ini dibangun dan atas perintah siapa, namun kuat dugaan bahwa Candi Prambanan dibangun sekitar pertengahan abad ke-9 oleh raja dari Wangsa Sanjaya, yaitu Raja Balitung Maha Sambu. Dugaan tersebut didasarkan pada isi Prasasti Syiwagrha yang ditemukan di sekitar Prambanan dan saat ini tersimpan di Museum Nasional di Jakarta. Prasasti berangka tahun 778 Saka (856 M) ini ditulis pada masa pemerintahan Rakai Pikatan.
Pemugaran Candi Prambanan memakan waktu yang sangat panjang, seakan tak pernah selesai. Penemuan kembali reruntuhan bangunan yang terbesar, yaitu Candi Syiwa, dilaporkan oleh C.A. Lons pada tahun 1733. Upaya penggalian dan pencatatan pertama dilaksanakan di bawah pengawasan Groneman. Penggalian diselesaikan pada tahun 1885, meliputi pembersihan semak belukar dan pengelompokan batu-batu reruntuhan candi.

Raflesia yang Mekar Terancam Punah

Harry Wiriadinata Rafflesia rochussenii
 
BOGOR, KOMPAS.com — Bunga Rafflesia rochussenii untuk kali pertama mekar di Kebun Raya Cibodas, Jawa Barat, sejak Jumat (1/7/2011). Bunga yang mekar tersebut memiliki diameter 12 cm dan tinggi sekitar 4 cm.
Kepala UPT BKT Kebun Raya Cibodas Dr Didik Widyatmoko mengatakan saat dihubungi hari Minggu (3/7/2011) bahwa, "Bunga Rafflesia rochussennii sebenarnya merupakan spesies asli dan endemik Jawa Barat."
Didik menjelaskan bahwa spesies ini optimal tumbuh di ketinggian 700-1400 meter di atas permukaan laut (mdpl). Biasanya, Rafflesia rochussenii hidup di lantai hutan yang lembab dan didominasi vegetasi Fagaceae. Spesies ini dahulu tersebar di Jawa Barat, hingga Garut, Bandung Selatan, dan Palabuhan Ratu.
"Diduga, bunga itu saat ini hanya terdapat di kawasan hutan Gunung Gede, Gunung Pangrango, dan Gunung Salak," ucap Didik.
Didik mengatakan, konversi lahan hutan bisa menjadi solusi mengingat persebaran spesies ini mulai terbatas. "Sekarang upaya konservasi yang serius adalah sesuatu yang mendesak. Kalau tidak, ya nanti bisa punah," ucap Didik.
Langkah konservasi bisa dimulai dengan melestarikan lahan hutan. Menurutnya, program di Gunung Gede dan Pangrango yang sudah ada saat ini bisa dilanjutkan dan ditingkatkan sehingga lebih optimal.
Selain itu, ia mengatakan bahwa Kebun Raya Cibodas merupakan satu langkah untuk konservasi spesies itu. "Kita coba dengan eks situ. Kalau nanti kita berhasil, jika diperlukan, maka kita bisa kembalikan ke alam," lanjut Didik.
Menurut Didik, informasi tentang Rafflesia rochussenii masih sangat minim. Ke depan, perlu penelitian agar kondisi lingkungan optimal diketahui sehingga membantu upaya pelestarian dan budidaya di Cibodas.
Rafflesia rochussenii merupakan kerabat Rafflesia arnoldi yang endemik Sumatera dan Rafflesia patma yang juga tumbuh di Kebun Raya Bogor. Perbedaan Rafflesia rochussenii dengan spesies lain ada pada ukurannya yang lebih kecil.

sumber : http://sains.kompas.com/

Monday, July 18, 2011

Manfaat Buah dan Daun Pepaya Sebagai Obat Alami

Buah pepaya yang memiliki nama latin  Carica Papaya , terkenal sebagai tanaman obat di berbagai belahan dunia. Khasiatnya sebagai obat alami bisa diperoleh dari hampir seluruh bagian tanaman, namun buahnyalah yang paling sering digunakan karena mudah didapat dan lezat
Buah pepaya merupakan buah penting di negara-negara berkembang, karena murah dan penuh gizi. Pepaya juga bukan buah musiman sehingga bisa di dapat sepanjang tahun. Di Jakarta cukup banyak penjual buah pepaya yang menjualnya dengan telah mengupas dan pembeli dapat langsung menyantapnya.

Buah dan Daun Pepaya

Buah dan Daun Pepaya
Kadar protein dalam buah pepaya tidak terlalu tinggi, hanya 4-6 gram per kilogram berat buah. Tapi  hampir seluruhnya dapat dicerna dan diserap tubuh. Daya cerna terhadap protein ini mengingatkan kita untuk lebih cermat memilih makanan, Bahwa makanan yang mengandung protein tinggi belum tentu bisa bermanfaat bagi tubuh. Yang penting adalah mudah atau tidaknya protein itu diserap oleh tubuh
Tekanan darah tinggi, susah buang air besar, radang sendi, epilepsi dan kencing manis merupakan penyakit-penyakit yang muncul karena proses pencernaan makanan yang tidak sempurna.
Buah pepaya mengandung enzim papain. Enzim ini sangat aktif dan memiliki kemampuan mempercepat proses pencernaan protein. Mencerna protein merupakan problem utama yang umumnya dihadapi banyak orang dalam pola makan sehari-hari. Tubuh mempunyai keterbatasan dalam mencerba protein yang disebabkan kurangnya pengeluaran asam hidroklorat di lambung.
Serat yang di kandung buah pepaya mampu menyeimbangkan kadar kolesterol darah, juga melancarkan buang air besar

Sirsak Sebagai Obat Alami Penjinak Kanker

Beberapa herbal telah diketahui memiliki manfaat sebagai penjinak kanker. Dari banyak herbal tersebut sirsak punya keunggulan dibanding yang lain. Sifatnya yang istimewa ini yang membuat penemuan sirsak untuk mengatasi kanker disembunyikan bertahun-tahun oleh perusahaan farmasi
Buah sirsak telah diteliti dan dikembangkan sebagai bahan baku obat kanker, terutama kanker prostat, pankreas, dan paru-Buah sirsak telah diteliti dan dikembangkan sebagai bahan baku obat kanker, terutama kanker prostat, pankreas, dan paru-paru. Sebuah perusahaan di Amerika rela mengucurkan miliaran dolar demi membuktikan khasiat sirsak sebagai pembunuh sel kanker yang efektif dan jauh lebih aman ketimbang terapi kemo. Sayang, hingga kini obat tersebut masih dirahasiakan.
Berita tentang rahasia buah sirsak itu belakangan terkuak dan menyebar luas dengan cepat melalui milis. Informasi tersebut tentu cukup menggembirakan, terutama bagi para penderita kanker dan keluarganya.
“Syukurlah kalau itu benar, papa saya biar makan sirsak saja, nggak usah ngabisin banyak duit,” ujar Emmy, yang ayahnya tujuh bulan lalu divonis menderita kanker paru-paru. Saat ini jumlah penderita kanker memang terus bertambah, dan belum ada solusi yang dianggap minimal efek samping. Sementara dalam penemuan itu disebutkan, obat berbahan baku buah sirsak ini memiliki manfaat 10 ribu kali lebih kuat daripada kemoterapi.


Sepuluh ribu kali lebih kuat
Semua itu berawal dari penelitian di Universitas Purdue, Amerika Serikat, yang berhasil membuktikan buah sirsak efektif membunuh sel-sel kanker. Sayangnya, hasil penelitian itu belum bisa dirilis kepada publik. Sepertinya mereka ingin mengambil keuntungan atas hasil penelitian tersebut. Maklum, dana yang dikeluarkan untuk penelitian itu terbilang amat sangat besar.
Bicara soal kehebatan buah sirsak atau graviola, sebenarnya telah lama dilaporkan lembaga-lembaga penelitian di AS. Health Sciences Institute, AS, pada awal tahun 2000 mengungkapkan, buah yang dalam Spanyol disebut graviola itu memiliki kemampuan sebagai pembunuh alami sel kanker, bahkan hingga 10 ribu kali lebih kuat dari kemoterapi yang menggunakan zat kimia.
Selain menyembuhkan kanker, buah sirsak juga berfungsi sebagai antibakteri, antijamur, dan efektif melawan berbagai jenis parasit atau cacing. Sirsak juga efektif menurunkan tekanan darah tinggi, depresi, stres, dan menormalkan kembali sistem saraf yang terganggu.
Penelitian Health Sciences Institute diambil berdasarkan kebiasaan suku Indian yang hidup di hutan Amazon. Beberapa bagian dan pohon ini, seperti kulit kayu, akar, daun, daging buah, dan bijinya, selama berabad-abad dijadikan obat oleh suku bangsa itu.
Graviola atau sirsak diyakini masyarakat Amazon sebagai obat sakit jantung, asma, gangguan fungsi lever (hati), dan rematik. The National Cancer Institute telah melakukan penelitian terhadap graviola sejak tahun 1976. Uji coba itu dilakukan di 20 laboratorium independen yang berbeda di bawah pengawasan The National Cancer Institute.

Perubahan Fisika dan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari

Perubahan Fisika 

Suatu materi mengalami perubahan fisika, adalah perubahan zat yang bersifat sementara, seperti perubahan wujud, bentuk atau ukuran. Perubahan ini tidak menghasilkan zat baru.
Jika kita memanaskan es, maka es tersebut akan berubah menjadi air, selanjutnya jika kita panaskan terus maka air akan berubah menjadi uap air.
Peristiwa ini hanya menunjukan perubahan wujud dimana es, adalah air yang berbentuk padat, dan air yang berbentuk cair, dan uap air adalah air yang berbentuk gas. Tampak bahwa zat masih tetap air. Berbagai macam perubahan wujud adalah contoh perubahan fisika. Beberapa contoh di bawah ini, adalah perubahan wujud yang mudah kita amati.
Proses membeku, perubahan dari zat cair menjadi zat padat karena terjadi penurunan suhu, membuat es dan membuat agar-agar atau jelly adalah proses yang sering dilakukan oleh ibu kita.
Penyubliman adalah peristiwa perubahan zat padat berubah menjadi gas. Dalam kehidupan sehari-hari  mudah kita jumpai, misalnya kapur barus yang menyublim menjadi gas berbau wangi. Menghablur merupakan peristiwa perubahan gas menjadi padatan, peristiwa ini sering disebut juga dengan pengkristalan. Proses di laboratorium dapat dilakukan untuk membuat kristal amonium sulfat yang berasal dari gas amonia dan belerang dioksida.
Perubahan wujud yang lain adalah menguap, mencair dan mengembun. Peristiwa ini dapat diamati pada peristiwa hujan. Peristiwa ini diawali dengan penguapan air ke udara,  selanjutnya mencair kembali dan kembali ke permukaan bumi  (Gambar 1.6).
gambar_1_6
Perubahan bentuk juga termasuk dalam perubahan fisika, misalnya gandum yang digiling menjadi tepung terigu. benang dipintal menjadi kain dan batang pohon dipotong-potong menjad kayu balok, papan dan triplek.

Perubahan Kimia
Perubahan kimia merupakan yang bersifat kekal dengan menghasilkan zat baru. Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia. Untuk mempermudah, dapat kita lakukan percobaan sederhana.
Batang kayu kita ambil dan dibakar, Batang kayu tersebut berubah menjadi abu, asap dan disertai keluarnya panas. Abu, asap dan panas yang keluar tidak berubah kembali menjadi batang kayu. Perhatikan Gambar 1.7.
gambar_1_7
Perubahan yang terjadi kekal dan menjadi ciri perubahan kimia, dengan kata lain, zat sebelum bereaksi berbeda dengan zat sesudah bereaksi.
Beberapa contoh lain adalah :
  1. Pembakaran bahan bakar, bensin atau solar menghasilkan zat cair dan asap serta energi yang dapat menggerakkan kendaraan bermotor.
  2. Proses fotosiontesa pada tumbuhan yang memiliki zat hijau daun, mengubah air, gas karbon dioksida dan bantuan cahaya matahari dapat diubah menjadi makanan atau karbohidrat,
  3. Pemanasan batu kapur menghasil kapur tohor dan gas karbondioksida.
sumber : http://www.chem-is-try.org/

Sunday, July 17, 2011

Puncak Gunung Rengganis, Situbondo East Java Indonesia


Gunung Argopuro atau Rengganis merupakan salah satu wisata alam yang memiliki banyak puncak dan sejuta pesona yang belum terungkap. Beberapa puncak disini mempunyai struktur geologi tua dan sebagian yang lainnya lebih muda. Puncak Argopuro atau Rengganis berada pada ketinggian 3.088 m dari permukaan laut. Untuk mendaki hingga sampai ke puncak ada beberapa jalur yang bisa kita lalui, antara lain lewat Desa Baderan, Kecamatan Sumber Malang, Kabupaten Situbondo atau lewat Desa Bremi, Kabupaten Probolinggo. Tetapi dianjurkan lewat Desa Baderan, karena lebih cepat aksesnya untuk sampai ke Puncak Rengganis. Untuk dapat mencapai puncak Rengganis yang memiliki pesona eksotik dan nilai historis ini, setelah kita berjalan kurang lebih 4 jam rnelalui perkebunan Damar dan hutan tropis serta menelusuri jalan setapak, maka kita menemui lapangan terbang bernama ‘Si Kasur’. Lapangan terbang ini, konon peninggalan Koloneal Belanda. Di lokasi ini biasanya kita dapat mendirikan tenda dan bermalam di sekitar lapangan. Setelah kita bermalam di tempat ini, pagi harinva, kita dapat meneruskan pendakian dengan menempuh perjalanan sekitar 6 jam dan sampailah di Puncak Argopuro atau Puncak Dewi Renganis. 
Puncak Dewi Renganis ini, konon merupakan bekas kawah belerang dan menggandung nilai sejarah yang masih belum terungkap. Pada hari-hari biasa memang jarang Gunung Argopuro ini didaki orang, namun pada waktu-waktu tertentu seperti, saat liburan sekolah atau musim kemarau puncak Rengganis ramai dikunjungi pendaki yang datang dari berbagai daerah. Gunung Argopuro sesungguhnya gunung yang menarik, karena selain pemandangannya yang indah, gunung ini juga dikenal memiliki banyak peninggalan bersejarah dari jaman kerajaan sampai masa pendudukan Jepang. Hutan di kawasan Gunung Argopuro merupakan hutan yang masih asli dan kita masih bisa menyaksikan atau menyumpai binatang-binatang liar saat pendakian. Adapun binatang yang kita jumpai di daerah ini, seperti kijang, monyet, babi hutan, burung merak, ular, dan lainnya. Keelokan panorama Puncak Rengganis ini, jika dibandingkan puncak-puncak gunung lain yang ada di Wilayah Jawa Timur tidak kalah menariknya. Karena, selain puncak Dewi Rengganis ini mengandung nilai historis, pemandangan alamnya masih ‘perawan’ atau asri. Tak hanya itu saja yang ada di Puncak Dewi Rengganis, tapi kita juga akan menjumpai keunikan-keunikan alam yang tersimpan di sana, seperti bunga-bungaan yang warna-warni, air yang rasanya asam, manis dan asin serta keunikan yang tidak masuk akal dalam alam pikiran kita. Bagi para pelancong biasa mungkin merasa kesulitan untuk sampai ke Puncak Dewi Rengganis, namun bagi para pelancong yang cinta alam, tidak sulit untuk dapat menuju puncak Dewi Rengganis. Adapun sejuta pesona dan keistimewaan yang tersimpan atau terpedam di Puncak Dewi Rengganis ini, masih belum banyak diketahui orang. Namun, menurut keterangan warga setempat puncak Dewi Rengganis merupakan puncak yang sering memancararkan cahaya atau warna kebiru-biruan setiap hari-hari tertentu.

Sejarah singkat
Cerita ini berawal dengan adanya sebuah pemandian berupa sungai kepunyaan seorang raja bernama Raja Mantri. Pada suatu hari, Raja Mantri pergi melihat-lihat pemandiannya, kebetulan waktu itu Dewi Rengganis dan para inangnya sedang mandi.

Dewi Rengganis adalah putri dari kayangan, karena terdorong oleh perasaan hatinya kemudian Raja Matri mengambil pakaian Dewi Rengganis. Alangkah terkejutnya sang Dewi karena pakaiannya sudah tidak ada pada tempatnya, inangnya disuruh untuk mencarinya akan tetapi tidak berhasil. Karena kesalnya Dewi Rengganis kemudian berkata barang siapa menemukan bajunya maka akan dijadikan saudara bila perempuan dan bila laki-laki akan dijadikan suami.
Semua perkataan Dewi terdengar oleh Raden Mantri kemudian dia keluar dari persembunyiannya. Untuk menepati janji, Dewi Rengganis bersedia menjadi istri Raden Raja Mantri.

Setelah menikah kemudian pemandian ini diserahkan kepada Dewi Rengganis. Sejak itu pemandian itu dinamakan Cirengganis dan sampai sekarang banyak orang yang masih percaya akan khasiat apabila mandi di sana.

Keindahan dan Keistimewaan
Para pengunjung tidak hanya dapat menikmati keindahan puncak gunung. Ada beberapa tempat yang sangat menarik untuk dapat dinikmati keindahan alam ya terhampar, antara lainnya:

telaga rengganis
air terjun rengganis

pantai pasir putih rengganis
situ patengan




Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...