PROUD TO BE INDONESIAN, MAY ALLAH SWT ALWAYS SAVE AND BLESS INDONESIA....

Monday, July 25, 2011

BEAUTY PLACES AROUND THE WORLD : KARIMUNJAWA ISLANDS, INDONESIA

STaman Nasional Karimunjawa merupakan gugusan kepulauan berjumlah 22 pulau yang terletak di Laut Jawa, mempunyai luas 111.625 Ha. Taman Nasional Karimunjawa ditetapkan sebagai Cagar Alam Laut melalui SK Menhut No.123/Kpts-II/1986 kemudian pada tahun 1999 melalui Keputusan Menhutbun No.78/Kpts-II/1999 Cagar Alam Karimunjawa dan perairan sekitarnya seluas 111.625 Ha diubah menjadi Taman Nasional dengan nama Taman Nasional Karimunjawa. Tahun 2001 sebagian luas kawasan TN Karimunjawa seluas 110.117,30 Ha ditetapkan sebagai Kawasan Pelestarian Alam Perairan dengan Keputusan Menhut No.74/Kpts-II/2001.
Karimunjawa mungkin memang tak sepopuler Bali, Lombok, atau Bunaken. Namun, keindahan alam laut kepulauan ini tak kalah luar biasa. Merupakan salah satu dari 9 Taman Laut Nasional di Indonesia, Karimunjawa terdiri atas 27 pulau. Lima pulau dihuni oleh penduduk, sementara sisanya adalah pulau-pulau perawan tak berpenghuni nan jelita. Terdapat 5 jenis ekosistem di kepulauan ini; terumbu karang, rumput laut, hutan bakau, hutan pantai, dan hutan hujan tropis dataran rendah dengan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi.

Karimunjawa terletak di Laut Utara, utara Jepara, Jawa Tengah. Kepulauan ini terdiri dari 27 pulau:

Yang berpenghuni:

Karimunjawa
Kemujan
Nyamuk
Parang
Genting

Yang tidak berpenghuni:

Menjangan Besar
Menjangan Kecil
Cemara Besar
Cemara Kecil
Geleyang (30 ha)
Burung
Bengkoang (92 ha)
Kembar (11,2 ha)
Katang (2,8 ha)
Krakal Besar (2,8 ha)
Krakal Kecil (2,8 ha)
Sintok
Mrican
Tengah
Pinggir
Cilik
Gundul
Seruni
Tambangan
Cendekian
Kumbang (8,8 ha)
Mencawakan (atau Menyawakan).
Pulau (island) :
pulau cemara kecil 

Pulau Bengkoang

Pulau Burung

Pulau Cendekian

Pulau Karang Kecil


Pulau Katang

Pulau Kecil

Pulau Kembar

Pulau Krakal Besar

Pulau Kumbang

Karimun Jawa adalah rumah bagi sekitar 400 satwa laut, 242 diantaranya adalah jenis ikan hias. Beberapa fauna langka yang berhabitat disini adalah elang laut dada putih, penyu sisik, dan penyu hijau. Tumbuhan yang menjadi ciri khas Taman Nasional Karimunjawa yaitu dewadaru (Crystocalyx macrophyla) yang terdapat pada hutan hujan dataran rendah. Pantai-pantai di Karimunjawa sebagian besar berpasir putih, oleh karena itu cocok untuk kegiatan berjemur, menyelam dan memancing.



Sejarah kawasan
Berdasarkan legenda yang beredar di kepulauan, Pulau Karimunjawa ditemukan oleh Sunan Muria. Legenda itu berkisah tentang Sunan Muria yang prihatin atas kenakalan putranya, Amir Hasan. Dengan maksud mendidik, Sunan Muria kemudian memerintahkan putranya untuk pergi ke sebuah pulau yang nampak "kremun-kremun" (kabur) dari puncak Gunung Muria agar si anak dapat memperdalam dan mengembangkan ilmu agamanya. Karena tampak "kremun-kremun" maka dinamakanlah pulau tersebut Pulau Karimun.
Saat ini Taman Nasional Karimunjawa dikelola oleh Balai Taman Nasional Karimunjawa dengan tugas utama melaksanakan pengelolaan ekosistem kawasan Taman Nasional Karimunjawa dalam rangka konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku. Dalam pengelolaan terdapat banyak tantangan untuk memadukan konservasi dan pembangunan ekonomi yang memerlukan dukungan seluruh pihak.



Keindahan biota lautnya adalah salah satu alasan utama untuk mengunjungi Karimunjawa. Tak kurang dari 69 marga karang keras dan 353 spesies ikan karang hidup di perairan laut tropisnya. Snorkeling menjadi kegiatan favorit. Menikmati warna-warni terumbu karang, atau menyaksikan tarian ikan-ikan badut yang lucu dan menggemaskan akan menjadi pengalaman tak terlupakan.

Bila ingin lebih lama menghabiskan waktu bercengkerama dengan biota laut, diving menjadi pilihan yang tepat. Di dasar laut di sekitar Pulau Kemujan terbaring Kapal Panama Indono yang tenggelam pada tahun 1955 dan sekarang menjadi tempat hidup berbagai spesies ikan, serta merupakan salah satu lokasi favorit wreck diving. Penyu sisik dan penyu hijau yang langka pun kerap terlihat berenang di perairan Karimunjawa.
Spot snorkeling dan diving tersebar hampir di seluruh perairan kepulauan. Menyambangi pulau terdekat menjadi pilihan menarik untuk melihat sisi lain kecantikan Karimunjawa. Kepulauan tropis ini menjanjikan berbagai pengalaman menarik, seperti menyusuri pantai berpasir putih mengelilingi Pulau Cemara Besar, membakar ikan untuk makan siang di Pulau Menjangan Kecil, menjelajah Pulau Cilik dengan gosong berpasir putih lembut di belakangnya, serta kesempatan untuk melihat Elang Laut Dada Putih yang merupakan salah satu satwa langka.

Pulau Menjangan Besar menawarkan kesempatan menguji adrenaline dengan berenang bersama ikan hiu di kolam penangkaran mereka, sementara Pulau Tengah memberikan warna tersendiri dengan resort-resort terapung dilengkapi kolam penangkaran ikan hiu.
Keindahan laut yang masih sangat alami ini salah satunya adalah karena masih banyaknya hutan bakau yang tumbuh di Karimunjawa. Sebanyak total 300 hektar bakau tersebar di seluruh kepulauan. Selain melindungi pantai dari abrasi, hutan bakau juga menghasilkan pelapukan yang menjadi makanan utama plankton serta tempat berkembangbiaknya berbagai hewan laut.
Keunikan budaya masyarakat Karimunjawa menjadi daya tarik tersendiri. Penduduknya merupakan gabungan dari 3 suku berbeda yaitu Jawa, Bugis, dan Madura yang hidup rukun berdampingan. Sebagian besar berprofesi sebagai nelayan dan tinggal di pulau terbesar, Pulau Karimunjawa. Dermaga nelayan menjadi tempat ideal untuk menikmati keindahan langit dan laut saat senja tiba. Pulau ini juga dihiasi oleh deretan perbukitan yang menjadi alternatif trekking atau menanti saat-saat terbitnya sang surya.

Dari Yogyakarta Menuju Karimunjawa

Kepulauan Karimunjawa terletak kurang lebih 230 km sebelah utara Yogyakarta. Dari Yogyakarta, bus umum dan travel berangkat dengan frekuensi yang cukup sering menuju Jepara dan Semarang, dua kota di Jawa yang melayani penyeberangan menuju Karimunjawa. Dengan KMP Muria dari Jepara, perjalanan memakan waktu sekitar 6 jam. KMC Kartini dari Semarang menawarkan perjalanan yang lebih cepat selama 3,5 jam. Bandara Dewandaru di Pulau Kemujan memungkinkan penerbangan langsung, namun hingga saat ini hanya melayani pesawat terbang pribadi atau carteran.

Yogyakarta - Karimunjawa via Jepara
Kartika Travel (+62 274 559595, Jl. P Diponegoro 82 Yogyakarta) melayani rute Yogyakarta - Jepara (Rp. 90.000, 6 jam). Kapal pelan KMP Muria (+62 291 591048) berangkat dari Jepara ke Karimunjawa hari Sabtu, Senin, dan Rabu pk 09:00; pulang dari Karimunjawa ke Jepara hari Minggu dan Selasa pk 08:00 dan hari Kamis pk 09:00 (Rp. 30.500 / 80.000, 6 jam)

Yogyakarta - Karimunjawa via Semarang
Bus AC Yogyakarta - Semarang (Rp. 35.000, 3,5 jam). Kapal cepat KMC Kartini (+62 24 7605660) berangkat dari Semarang ke Karimunjawa hari Sabtu pk 9:00 dan Senin pk 07:00; pulang dari Karimunjawa ke Semarang hari Minggu pk 14:00, dan hari Selasa pk 11:00 (Rp. 259.000 / 299.000 pp, 3,5 jam)

 sumber : http://karimunjawa.yogyes.com/id/
              http://uptodatest.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...