Pemukiman yang tersapu habis oleh gelombang tsunami di pesisir Aceh, Desember 2004. |
Kompas/Nasru Alam Aziz
Penelitian dilakukan dengan menganalisis endapan paleotsunami di daerah Meulaboh, Nanggroe Aceh Darussalam. "Dari situ terlihat bahwa pernah terjadi tsunami besar di Aceh sekitar 600 tahun silam," jelas Eko Yulianto, peneliti LIPI, pada Senin (25/7/2011).
Data yang diungkapkan oleh Eko ini menepis anggapan bahwa Aceh belum pernah dilanda gempa Bumi di atas 9 skala Richter sebelum tahun 2004. "Sayang, hal ini ditemukan setelah musibah 2004. Jika ditemukan lebih cepat, sebenarnya jumlah korban gempa dan tsunami bisa diminimalisir," kata Eko.
Pendapat Eko didukung oleh Brian F. Atwater dari USGS. Brian memperkirakan bencana yang sama pernah terjadi pada sekitar tahun 1800. "Gelombang tsunami Aceh pada 2004 bukan yang pertama," katanya.
Tsunami Pangandaran
Eko juga melakukan penelitian di tebing dekat Sungai Cikembulan, Pangandaran, Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan empat lapisan pasir yang disebutnya bisa menjadi bukti awal bahwa area tersebut pernah beberapa kali dilanda tsunami. Salah satu lapisan berupa lapisan pasir tebal yang terendap di atas lumpur mangrove. Dalam lapisan itu terdapat cangkang Foraminifera.
Temuan itu mengungkapkan bahwa kurang lebih 400 tahun yang lalu, di wilayah ini pernah terjadi tsunami. "Skalanya jauh lebih besar daripada tsunami 2006 lalu," kata Eko yang pakar paleotsunami. (National Geographic Indonesia/Alex Pangestu)
sumber : http://sains.kompas.com/
No comments:
Post a Comment